Salahsatu pilar ketaqwaan adalah keberanian untuk mengatakan yang benar itu benar, dan yang batil itu batil. Di dunia yang semakin keruh zaman ini, seringkali kita tenggelam dalam sistem yang tidak baik. Dan tak jarang, demi mempertahankan posisi atau eksistensi, kita pasif dalam menyuarakan kebaikan dan kebenaran, serta diam saat melihat kebatilan.
Maka keberanian untuk menyampaikan yang benar itu benar dan yang batil itu batil merupakan jihad tersendiri bagi seorang muslim yang hidup di zaman ini. Ianya merupakan pilar bagi bangunan ketaqwaan yang akan menjaganya tetap berada di atas jalan yang lurus.
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكۡتُمُونَ مَآ أَنزَلۡنَا مِنَ ٱلۡبَيِّنَٰتِ وَٱلۡهُدَىٰ مِنۢ بَعۡدِ مَا بَيَّنَّٰهُ لِلنَّاسِ فِي ٱلۡكِتَٰبِ أُوْلَٰٓئِكَ يَلۡعَنُهُمُ ٱللَّهُ وَيَلۡعَنُهُمُ ٱللَّٰعِنُونَ
“Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur’an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat,” (Quran surah Al-Baqarah ayat 159)
Jumat, 17 Mei 2019
Masjid ARH UI Salemba
Telaah Semesta 